Tulisan ini adalah awal dari tulisan sangat panjang, yang saat ini sedang dalam proses finalisasi menjadi sebuah buku. Buku tersebut menjelaskan perihal Pembangunan Peradaban Manusia oleh para Nabi dan Raja. Judul buku belum ditetapkan.
Setiap Bab akan kami posting menjadi satu atau beberapa artikel pada blog ini. Karena buku tersebut terdiri dari 10 Bab, maka akan muncul menjadi sepuluh atau lebih artikel. Artikel pertama yang kami posting adalah Pendahuluan. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
PENDAHULUAN
Banyak orang telah belajar sejarah
nabi, namun semata-mata dari referensi agama, yang mana hampir seluruhnya menceritakan
kisah, yang menjadikan nabi sebagai titik pusat sejarah. Kisah tersebut tidak
(atau sedikit sekali) menjelaskan, bagaimana situasi sosial, politik, dan budaya
masyarakat atau bangsa dimana nabi tersebut tinggal. Lebih luas lagi, bagaimana
situasi sosial, politik dan budaya internasional pada masa tersebut. Sudut
pandang yang lebih luas dalam memahami sejarah nabi, tentu akan membentuk
intepretasi dan persepsi yang berbeda terhadap sejarah tersebut.
Untuk mempermudah ilustrasi, ambil
contoh tokoh-tokoh agama saat ini, antara lain Presiden Turki Recep Tayyip
Erdogan, pemimpin gerakan 212 Habib Rizieq Shihab, dan penceramah kondang Gus
Baha. Mungkin saat ini banyak orang sedang menuliskan tetang pemikiran, ajaran,
idealisme, perjuangan, kesuksesan, dan bahkan perihal sahabat dan musuh mereka.
Dan ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun setelahnya, orang membaca kisah
ketiga tokoh tersebut. Sudah tentu, pembaca akan memiliki pemahaman yang relatif
berbeda dengan pemahaman kita, yang saat ini menyaksikan sendiri ketiga tokok
tersebut, karena pembaca menjadikan ketiga tokoh sebagai pusat sejarah,
sedangkan kita yang hidup saat ini, melihat ketiga tokoh hanya bagian kecil
dari berbagai pergerakan dunia global yang sangat komplek.
Tujuan penulisan buku ini, tidak
semata menceritakan kisah para nabi, namun menekankan kepada penjelasan dinamika
sosial, politik dan kebudayaan yang bergolak pada masa tersebut, baik dinamika domestik,
dimana nabi tinggal, maupun dinamika global internasional. Dengan demikian,
Penulis berharap pembaca buku ini memiliki sudut pandang sejarah yang lebih
luas tentang perjuangan para nabi. Buku ini juga mengisyaratkan sekaligus menjelaskan
peran para nabi dan para raja sebagai tokoh-tokoh pembentuk budaya dan
peradaban umat manusia modern.
Penulis menghubungkan sejarah
para nabi dengan sejarah dunia. Untuk sejarah para nabi, Penulis banyak
menggunakan referensi buku agama, terutama sejarah yang ditulis oleh Ibnu
Katsir[1].
Sedangkan untuk sejarah dunia, Penulis membaca beberapa buku sejarah, terutama
tulisan Susan Wise Bauer[2]
dan Yuval Noah Harari[3].
Buku ini ditulis dengan
sistematika rentang waktu. Konsekuensinya, satu obyek sejarah bisa saja
dituliskan dalam lebih dari satu bab, karena melintasi rentang waktu yang
panjang. Perlu ditegaskan di sini, bahwa catatan sejarah dari waktu ke waktu
tidak sama kualitasnya. Menurut Susan Wise Bauer, pada masa sebelum 4.000 SM
(Sebelum Masehi), kualitas catatan sejarah berkualitas rendah, karena hampir
semuanya menyandarkan diri pada kisah, hikayat, cerita dongeng dan sejenisnya,
tanpa fakta yang bisa dibuktikan. Mulai tahun 4.000 – 3.000 SM, muncul
bukti-bukti yang bisa ditelusuri, meskipun jumlahnya sangat terbatas. Tahun
3.000 – 2.000 SM, berlanjut tahun 2.000 – 1.000 SM, kualitas semakin membaik,
catatan sejarah makin berkualitas. Akhirnya, mulai tahun 1.000 SM sampai
sekarang, catatan sejarah sudah cukup berkualitas, meyakinkan dan bisa
dipercaya, karena ditopang oleh bukti ilmiah yang akurat.
Pada bagian pertama, buku ini menjelaskan
peradaban awal umat manusia modern, pada masa sebelum tahun 4.000 SM. Seperti
disebutkan di atas, pada periode ini, sejarah berkualitas rendah, tidak ada
bukti yang meyakinkan. Yang bisa di catat pada masa ini adalah kehidupan Nabi
Adam AS dan Nabi Idris AS. Belum ada yang tahu pasti, kapan kedua nabi tersebut
hidup, meskipun buku agama banyak yang memberikan klaim, Nabi Adam AS hidup sekitar
tahun 5.872 – 4.342 SM di Arab, dan Nabi Idris AS hidup sekitar tahun 4.533 – 4.188
SM di Babilonia, sekitar 100 km arah selatan Kota Baghdad jaman sekarang.
Namun, klaim kehidupan nabi pada tahun tersebut, justru menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan sulit dan bertentangan. Meskipun demikian, karena tidak ada
klaim lain, maka angka tersebut tetap digunakan, meskipun derajat kebenarannya rendah.
Pada masa tersebut, telah muncul
kerajaan pertama di Bumi, bertempat di Eridu, atau di Babilonia. Menurut buku
sejarah, raja pertama adalah Alulim, sedangkan menurut buku agama adalah
Mihlayil. Apakah kedua nama tersebut merujuk pada raja yang sama? Mungkin saja
benar, bisa juga tidak. Sebagian sumber agama menyebutkan, Nabi Idris AS adalah
keturunan raja Babilonia.
Pada bagian kedua, menceritakan
sejarah pada periode tahun 4.000 – 3.000 SM. Pada masa ini, adalah perkiraan
kehidupan Nabi Nuh AS. Buku agama membuat klaim kehidupan Nabi Nuh AS sekitar 3.993
– 3.043 SM di sekitar Babilonia. Ini pun merupakan klaim dengan akurasi rendah.
Namun sekali lagi, kita masih menggunakannya, karena tidak ada pilihan lain.
Pada periode ini, para ahli sejarah mencatat kemunculan dinasti-dinasti di
berbagai belahan dunia. Apakah dinasti ini muncul sebelum atau sesudah banjir
Nuh? Pertanyaan ini belum bisa di jawab dengan akurat, karena kejadian banjir
Nuh itu sendiri masih menyisakan banyak pertanyaan. Kapan sebenarnya banjir Nuh
terjadi? apakah banjir meliputi seluruh bumi atau hanya di sekitar Sumeria
saja?
Dinasti yang pertama kali muncul
adalah Dinasti Kish, sekitar tahun 3.600 SM, di Sumeria. Yaitu di lokasi yang
sama dengan Eridu, Babilonia atau Baghdad jaman sekarang, juga lokasi yang sama
dengan tempat tinggal Nabi Nuh AS. Di Kawasan Mesir, muncul Dinasti Menes,
sekitar tahun 3.200 SM. Di India, muncul Dinasti Manu, sekitar tahun 3.100 SM.
Sedangkan di China, muncul Dinasti Xia, sekitar tahun 2.850 SM.
Pada bagian ketiga, menceritakan sejarah
pada periode tahun 3.000 – 2.000 SM. Pada masa ini, hidup Nabi HUD AS di daerah
Yaman dan kemudian Nabi Shaleh AS di daerah Hijaz Arab. Meskipun muncul dua
nabi di Kawasan Arab, namun sejarah dunia tidak menceritakan dinamika politik
di kawasan ini. Kawasan Arab terkesan sepi-sepi saja, hingga sampai munculnya
Nabi Muhammad SAW pada tahun setelah masehi.
Sementara di kawasan lain pada
masa yang sama, sedang bergolak politik dan peperangan besar, memperebutkan daerah
kekuasaan antara raja-raja. Hingga munculnya tokoh yang di sebut sebagai
penakluk dunia pertama, yaitu Gilgamesh dari Kerajaan Kish. Sekitar empat abad
berikutnya, dari tempat yang sama, muncul tokoh baru bernama Sargon Agung, yang
menguasai wilayah sekira Irak jaman sekarang. Sedangkan di Kawasan Mesir, para raja
Firaun sedang mencengkeramkan kuasanya melalui ajaran “Raja adalah Tuhan”, dan
membangun piramida-piramida luar biasa nan menakjubkan, yang masih berdiri
tegak hingga saat ini.
Pada bagian keempat, menceritakan
sejarah pada periode tahun 2.000 – 1.500 SM. Periode ini sangat penting, karena
adanya kehidupan Nabi Ibrahim AS yang menjadi cikal-bakal pohon kenabian hingga
nabi terakhir. Tentu saja, selain Nabi Ibrahim AS, masa ini juga menjadi masa
kehidupan saudaranya, Nabi Luth AS, kedua putranya Ismail AS dan Ishaq AS, cucu
dan cicitnya, Ya’qub AS dan Yusuf AS. Dan di tempat terpisah, pada masa yang
sama, hidup juga Syuaib AS.
Kehidupan politik dunia pada masa
ini sangat bergejolak. Termasuk di Babilonia, dimana Ibrahim AS hidup bersama
orang tuanya. Pertarungan politik sedang berlangsung sangat keras, perebutan
kekuasaan sedang mencapai titik kritis, menjelang kehancuran Sumeria.
Pada masa tersebut, Babilonia
sangat terkenal dengan peradaban yang sangat tinggi dan bahkan menjadi pusat
agama dunia. Kepercayaan yang diakui kerajaan waktu itu adalah Dewa Marduk.
Sehingga wajar, Ibrahim AS yang mengajarkan agama baru dan melawan Dewa Marduk,
mendapat murka kaumnya, hingga di hukum bakar oleh Raja Namrud[4].
Hukuman bakar bukanlah hukuman khusus, tapi sudah biasa bagi rakyat di masanya.
Situasi yang tidak kondusif di
Sumeria, mendorong Ibrahim AS untuk migrasi meninggalkan negeri tersebut.
Mereka bermigrasi menuju Harran[5],
kemudian ke Tanah Kanaan (Israel). Tanah Kanaan inilah yang disebut sebagai Tanah
yang dijanjikan. Namun ternyata, di daerah tersebut sudah ada penghuni
sebelumnya, yaitu bangsa Semit Barat. Ketika terjadi kekeringan di daerah tersebut,
Ibrahim AS pergi ke Mesir yang lebih sejahtera. Namun tidak beberapa lama,
kembali ke Tanah Kanaan. Untuk menguasai daerah ini, Ibrahim AS dan keluarganya
berjuang keras, termasuk harus berperang melawan kaum lain yang berniat serupa.
Sejak kehadiran Ibrahim AS, Tanah Kanaan memasuki babak baru, dari sebelumnya
tidak tercatat dalam sejarah dunia, kini Tanah Kanaan menjadi Kawasan yang
terus bergolak dan menjadi perbincangan dunia hingga saat ini.
Selain menceritakan kisah
keluarga Ibrahim AS, pada periode ini juga ditandai dengan masa kehancuran
dinasti di Sumeria, dan melemahnya dinasti Firaun di Mesir. Namun sebaliknya, muncul
peradaban di daerah baru, yaitu Asia Kecil, Israel, Eropa dan Arab.
Pada bagian kelima, yaitu periode
tahun 1.500 – 1.000 M. Pada periode ini, kisah pentingnya adalah Musa AS bersama
Harun AS dengan eksodus Bani Israel dari Mesir. Nabi sebelumnya yang hidup pada
periode ini adalah Ayyub AS dengan anaknya Dzulkifli AS.
Peradaban penting pada muncul
pada masa ini adalah ditemukannya seni perunggu dari China dan buku Rig Weda
dari India. Tokoh yang popular pada masa ini adalah Nebukadnezzar dari
Babilonia. Sedangkan perang yang terkenal di masa ini adalah perang Troya.
Menjelang tahun 1.000 SM, sejarah mencatat, kerajaan-kerajaan besar mengalami
kehancuran dengan berbagai sebab, antara lain Mesir, Assur, Babilonia, Hitti,
Yunani dan juga China.
Pada bagian keenam, yaitu periode
tahun 1.000 – 700 SM. Cukup banyak nabi yang muncul pada masa ini, yaitu Daud
AS dan putranya Sulaiman AS, Ilyas AS dan putranya Ilyasa AS, serta Yunus AS.
Pada periode inilah, kerajaan
Israel berdiri, dengan raja pertama Saul. Kemudian diteruskan oleh Daud AS,
Sulaiman AS dan Rahabeam. Namun sayang, pada masa Rahabeam ini, kerajaan
merosot tajam, dan puncaknya di taklukan oleh Raja Sheshong dari Mesir.
Tamatlah kerajaan Israel dan tidak pernah berdiri lagi hingga kini.
Di belahan dunia lain, di China,
sang raja menggunakan cara Firaun Mesir, yaitu dengan cara mengaku sebagai
Tuhan dan menuntut rakyatnya untuk menyembah dan mematuhi perintahnya. Di
India, sedang terjadi perang besar yang legendaris, yaitu perang Bharata.
Sementara di Yunani, sedang di gelar event Olimpiade pertama, yang masih
bertahan, berlangsung empat tahunan, hingga kini.
Banyak tokoh besar yang muncul
selama periode ini, terutama dari Assiria dan Babilonia. Antara lain Sammu Amat
adalah raja perempuan pertama dari Asiria, Tiglat-Pileser III yang berhasil
membangun kembali Assiria mencapai puncaknya, dan yang fenomenal adalah Sargon
II yaitu tokoh yang menghapuskan bangsa Israel.
Pada bagian ketujuh, yaitu
periode tahun 700 – 1 M. Pada periode ini Nebuchadnezzar II membangun kembali Babilonia
dan mencapai kejayaan. Sementara Cyrus Yang Agung mulai merintis dan membesarkan
kekaisaran Persia. Dan yang tentu saja amat popular di periode ini adalah
kemunculan Republik Romawi Kuno.
Pada masa ini pula, Sidharta
Gautama mengajarkan agama terbesar di India yang masih bertahan sampai saat
ini. Demokrasi di Athena dan Tembok Besar China juga muncul pada kurun periode
ini. Tokoh besar fenomenal yang juga lahir pada periode ini adalah Alexander
The Great dari Makedonia. Sedangkan nabi yang turun pada masa ini adalah Nabi Zakariya
AS dan Yahya AS.
Pada bagian kedelapan, yaitu
periode Abad Masehi. Sudah tentu nabi yang turun di masa ini adalah Isa AS.
Sedangkan kekaisaran yang fenomenal yang paling banyak dibicarakan tentu saja
Republik Romawi. Kisah-kisah kecil di Kawasan lain juga diceritakan, antara
lain situasi di China, Partia dan Kushan.
Pada bagian terakhir, Penulis memberikan penjelasan khusus tentang sejarah tanah Israel. Kisah ini sengaja di angkat, karena situasi tanah Israel yang unik, yaitu peperangan yang tiada henti sejak jaman berdirinya hingga saat ini.
[1] Ibnu
Katsir, Kisah Para Nabi – Sejarah Lengkap Perjalanan Para Nabi sejak Adam
hingga Isa, Qisthi Press, 2015.
[2]
Susan Wise Bauer, The History of The Ancient World – From The Earliest Accounts
to The Fall of Rome, 2007.
[3] Yuval
Noah Harari, Sapiens, Homo Deus, 21 Lessons for the 21th Century.
[4] Lihat
sub-bab, Siapakah Raja Namrud
[5] Harran,
adalah kota kuno yang lokasinya saat ini berada di sekitar perbatasan Turki
dengan Syria.
Komentar
Posting Komentar