MEA 2015, atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, pastinya menjadi peluang, sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Peluang, karena pasar semakin terbuka di seluruh ASEAN. Tantangan, karena Indonesia masih punya banyak kelemahan serius.
Berikut beberapa tantangan serius bangsa ini menghadapi MEA 2015
1. Angka HDI (Human Development Index) tahun 2013 yang diterbitkan UNDP hanya 0,62, di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Philipina.
2. CPI (Corruption Perceptions Index) 2013 yang diterbitkan TI masih sangat rendah, di bawah kelima negara di atas.
3. GCI (Global Competitiveness Index) 2013-2014 yang diterbitkan WEF, indonesia di bawah Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand.
Lalu apa peluangnya? Tergantung anda. Bidang apa yang ingin anda geluti.
Telekomunikasi
Khusus industri telekomunikasi, peta kompetisi cukup menarik. Setidaknya ada tiga pemain besar di ASEAN, yaitu Singtel dari Singapura, Axiata dari Malaysia dan Telkom dari Indonesia.
Dilihat dari sisi basis pelanggan dan nilai pasar, posisi Telkom cukup menggembirakan. Namun dari sisi pengalaman bermain di pasar global, Telkom masih harus mengakui keunggulan Singtel dan Axiata.
Singtel dan Axiata telah bermain dan pengalaman cukup lama di kancah global, baik di teritori ASEAN, Asia bahkan Australia.
Sementara Telkom baru bermain di kancah internasional pada dua tahun terakhir. Namun setidaknya Telkom telah berani mentargetkan sepuluh negara pada tahun 2015. Saat ini, Telkom telah hadir di Hongkong, Australia, Timor Leste, Myanmar, Saudi, Singapura dan baru-baru ini buka di Amerika.
Pembelajaran Telkom tentu sangat berarti dalam menghadapi MEA 2015. Dengan harapan industri telekomunikasi Indonesia tidak semata-mata menjadi pengguna saja, namun menjadi pemain yang diperhitungkan.
Komentar
Posting Komentar