Langsung ke konten utama

Operator Bersaing Gelar Wi-Fi



Teknologi Wi-Fi pertama kali dikenalkan oleh US Federal Communication Commision tahun 1985. Teknologi dengan standar IEEE 802.11 ini pada awalnya dikenal dengan nama WaveLAN. Nama Wi-Fi mulai digunakan secara komersial tahun 1999, dengan logo mirip Yin-Yang, mengindikasikan kemampuan interoperability. Wi-Fi menggunakan spektrum tidak berlisensi yaitu frekuensi 2,4 GHz.

Saat ini Wi-Fi sudah akrab dengan kehidupan kita, bahkan menjadi bagian dari life style sehari-hari. Ketika menunggu pesawat di bandara, nunggu teman di Starbucks, melepas kepenatan di rest area, dan banyak tempat lainnya.

Banyak perkantoran juga telah menggunakan Wi-Fi untuk akses internet para karyawan. Hotel berbintang pada umumnya juga menyediakan Wi-Fi, paling tidak di sekitar lobby dan resto. Bahkan perumahan yang berlangganan jaringan DSL pun lebih sering memanfaatkan Wi-Fi dari pada menggunakan kabel.

iGR memperkirakan pertumbuhan Wi-Fi Offload (akses Wi-Fi oleh pengguna seluler) akan tumbuh 16 kali sejak tahun 2011 sampai 2016. Jumlah lokasi Wi-Fi publik saat ini diperkirakan lebih dari 1,3 juta di seluruh dunia. Sedangkan jumlah perangkat Wi-Fi berkisar 1,2 miliar dan terus meningkat sampai lebih dari 2 miliar pada 2014.

Operator Bersaing Gelar Wi-Fi

Telkomsel bekerja sama dengan Telkom menghadirkan Mobile Wi-Fi Seamless, yang merupakan solusi perpindahan koneksi jaringan dari 2G/3G ke Wi-Fi secara otomatis (auto connect) tanpa login. Hal ini bisa dilakukan berkat dukungan teknologi EAP SIM.

"Saat jaringan 2G/3G lemot, kita bisa langsung pindah ke jaringan Wi-Fi secara otomatis tanpa login. Ini penting khususnya saat sedang mengakses data besar di ponsel," kata Vice President Product Marketing Group Telkomsel Ririn Widaryani saat peluncuran Mobile Wi-Fi Seamless di booth Telkomsel di Indonesia Cellular Show Jakarta Convention Center (7/6/2012).

Sebelumnya XL Axiata juga telah meluncurkan XL Wi-Fi Zone di Senayan City (1/12/11). Wi-Fi Zone menjanjikan kecepatan 1 Mbps, namun belum didukung teknologi EAP SIM, sehingga pengguna diminta login sebelum akses internet. Hingga saat ini XL telah menyiapkan lebih dari 500 titik Wi-Fi.

Tidak mau ditinggal Telkomsel dan XL, Indosat baru saja meluncurkan Super Wi-Fi sebanyak 700 titik di Jawa dan Bali (28/9/12). Dalam waktu dekat, Indosat menargetkan 30.000 titik Super Wi-Fi di seluruh nusantara. Super Wifi menjanjikan kecepatan sampai 2 Mbps dan telah menggunakan teknologi EAP SIM, sehingga pengguna tidak perlu login terlebih dahulu.

"Fasilitas Hotspot pada ponsel tersebut akan menjadi sejarah baru dalam dunia media telekomunikasi di Indonesia," kata Deputy CEO Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim saat acara peluncuran ponsel Xtream EV-DO Hotspot di Jakarta (25/9/12). Xtream EV-DO Hotspot adalah inovasi terbaru Smartfren, yaitu ponsel bundling yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai access point (AP) Wi-Fi.

Diantara semua operator di Indonesia, Telkom merupakan yang paling serius menggelar Wi-Fi. “Akhir tahun ini diharapkan sudah ada 100.000 titik Wi-Fi. PT Telkom sudah memfokuskan program ini di Jakarta sebanyak 4.000 titik, dan di Bali 3.000 titik. Total sudah 7.000 titik sudah tergelar," ungkap GM Commerce Flexi Regional IV Hafif Rachmat Isna pada sebuah media (17/9/12). Lebih lanjut dikatakan, PT Telkom menargetkan sejuta Wi-Fi pada 2014.

Telkom menamakan layanan barunya ini dengan Indonesia Wi-Fi atau sering disebut @wifi.id. @wifi.id dapat diakses oleh pelanggan Speedy, Flexi, Telkomsel bahkan oleh seluruh pengguna internet. Pelanggan Speedy dapat mengakses @wifi.id dengan menggunakan identitas Speedy-nya. Begitu juga dengan pelanggan Flexi dan Telkomsel. Sedangkan pelanggan non Telkom dan Telkomsel dapat mengakses @wifi.id dengan cara membeli voucher Flexi dan selanjutnya menggunakan kode voucher untuk login pada portal @wifi.id.

Dilema Investasi Wi-Fi Vs LTE

Pembangunan jaringan Wi-Fi memerlukan investasi yang tidak sedikit. Tidak hanya investasi, biaya pemeliharaan juga cukup besar, karena operator perlu menjamin ketersediaan seluruh AP yang tersebar di ribuan lokasi.

Di sisi lain, operator seluler sulit menghindari investasi teknologi Long Term Evolution (LTE). LTE merupakan evolusi dan masa depan teknologi GSM. Menurut lembaga riset Informa, pada akhir 2012 LTE akan di gelar secara global oleh lebih dari 100 jaringan komersial dengan jumlah pelanggan lebih dari 22 juta. Di indonesia, LTE telah di uji coba oleh Telkomsel, Indosat dan XL, namun belum komersial karena lisensi belum diterbitkan pemerintah.

David Pringle, moderator forum diskusi di GSMA`s Mobile Innovation Exchange (9/4/10), berseloroh bahwa pesaing nyata LTE adalah Wi-Fi, bukan WiMAX. Paling tidak karena beberapa keunggulan Wi-Fi seperti: kecepatan, banyak tersedia gratis, telah terpasang pada hampir semua smartphone, tablet dan lap-top.

Dengan kenyataan tersebut, kini operator seluler dihadapkan pada pilihan investasi yang cukup sulit. Alternatif investasi antara lain: Pertama, membangun LTE dan Wi-Fi. Kedua, hanya membangun LTE tanpa Wi-Fi. Ketiga, membangun Wi-Fi tanpa LTE (bertahan dengan 3G).
Pilihan pertama tentu paling ideal, namun resiko investasi paling besar. Pilihan kedua merupakan pilihan moderat. Sedangkan pilihan ketiga cukup beresiko dari sisi kelangsungan bisnis.

Telkomsel, Indosat dan XL Axiata, ketiganya telah melakukan uji coba untuk pilihan pertama. Namun demikian, betulkah pada saatnya nanti mereka akan berinvestasi secara serius pada kedua teknologi tersebut? Belum tentu!. Bagaimana dengan operator lain yang memiliki basis pelanggan lebih kecil?

Komitmen bisnis jangka panjang dan kemampuan finansial akan memberi jawaban pada waktunya nanti. Opsi merjer, akuisisi, dan outsourcing jaringan nampaknya bakal menjadi pertimbangan serius bagi operator yang memiliki kemampuan finansial terbatas. Opsi ini menjadi semakin kuat mengingat jumlah operator di Indonesia memang terlalu banyak.

Selamat datang di dunia LTE dan Wi-Fi, dunia yang menjanjikan konektifitas internet yang semakin menyenangkan. Sedangkan bagi operator, selamat bertarung di dunia internet yang semakin keras.

Komentar

  1. Artikel ini telah di publish oleh Detik.com Edisi 16 Oktober 2012. Silahkan klik berikut
    http://inet.detik.com/read/2012/10/16/093553/2063502/398/dilema-investasi-wifi-vs-lte-bagi-operator?i992205kol

    atau download versi PDF berikut:
    http://dl.dropbox.com/u/55331858/article/publish/20121016_detik_DilemaInvestasiWifiLte.pdf

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 360 Leader - John C Maxwell

Hampir semua pemimpin memiliki pimpinan yang lebih tinggi. Bolehlah dibilang, tidak ada pemimpin yang tidak memiliki pemimpin diatasnya. Karenanya, buku The 360 Leader karangan John C. Maxwell ini sejatinya adalah untuk semua pemimpin, bukan hanya untuk para manajer yang selalu berada di bawah para pemilik perusahaan. Pun demikian, penjelasan buku ini memang lebih difokuskan kepada para manajer, senior manajer dan para pemimpin sejenis dalam perusahaan yang berada di bawah kepemimpinan orang-orang di atasnya. Buku setebal 400 halaman ini mengawali penjelasanya dengan 7 mitos tentang memimpin dari bagian tengah. Berikutnya menjelaskan tantangan yang dihadapi pemimpin 360 Derajat. Pada bagian ketiga dijelaskan bagaimana memimpin ke atas. Bagian keempat dan kelima menjelaskan praktik memimpin ke samping dan ke bawah. Pada bagian akhir dijelaskan nilai-nilai pemimpin 360 Derajat. Prinsip utama dari kepemimpinan 360 derajat adalah bahwa pemimpin bukanlah posisi, melainkan pe

Liburan Keluarga di Kuala Lumpur

Masjid Putra Kunjungan Kuala Lumpur kali ini merupakan yang ke sekian kalinya, tapi menjadi yang pertama kali untuk liburan keluarga. Liburan keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan bersama teman kantor, apalagi jika dibandingkan dengan perjalanan dinas. Seperti biasanya, kami memilih untuk ''berjalan sendiri", tanpa bantuan agen travel atau pun guide lokal. Otomatis, saya akan menjadi EO sekaligus guide-nya. Kami sudah pesan tiket jauh hari, agar keluarga merasa nyaman dan tentu saja agar harga tiket lebih miring. Kami mendapat tiket Malaysia Airline PP sekitar 1,7 juta rupiah, karena berdekatan dengan liburan Natal. Jika waktu kunjungan jauh dari liburan bersama, mungkin bisa mendapatkan tiket lebih hemat. Untuk akomodasi, kami pilih tengah kota, agar mudah jalan kaki kemana pun, dan tentu saja dekat dengan Petronas Twin Tower. Tidak usah kawatir harga mahal, buktinya saya mendapatkan hotel butik yang sangat nyaman, denga

Empat Komponen Manusia

Banyak referensi tentang kehidupan manusia telah saya pelajari, khususnya dari buku-buku tasawuf. Sejauh ini saya pahami bahwa manusia memiliki tiga komponen yang tidak terpisahkan, yaitu fisik, akal dan ruh. Alhamdulillah, pada renungan saya di segmen terakhir bulan ramadhan 1432 H ini, terbuka pemahaman baru mengenai komponen pembentuk manusia. Tentu saya meyakini kebenaran pemahaman ini, tapi bagaimana pun saya tetap membuka kemungkinan adanya pemahaman yang lebih baik. Manusia terbentuk dari empat bagian atau komponen yang tidak terpisahkan, yaitu: Pertama, Fisik atau jasad. Inilah bagian paling mudah dikenali. Fisik merupakan komponen utama dari semua makhluk di bumi ini. Melalui fisik inilah keberadaan makhluk di bumi dapat dilihat, dirasa dan dikenali. Karena komponen fisik ada di seluruh makhluk bumi, baik makhluk hidup maupun mati, maka tingkatan fisik merupakan tingkatan terendah, setara dengan tingkatan tumbuhan, hewan, tanah dan seterusnya. Kedua, Nyawa at