Setelah sekian lama menikmati kemudahan transaksi dengan kartu kredit dan debet, kini generasi C bakal menikmati cara transaksi yang lebih nyaman lagi berkat teknologi baru Near Field Communication (NFC). Dengan NFC kita tidak perlu repot membawa dompet dan kartu kredit. Cukup dengan smartphone, sudah bisa melakukan berbagai macam transaksi.
NFC adalah perangkat teknologi komunikasi nirkabel berbasis Radio Frequency Identification (RFID) yang menggunakan induksi medan magnet dan memungkinkan komunikasi antar perangkat elektronik dalam jarak yang dekat. Teknologi NFC dapat dibenamkan pada chip smartphone, kartu SIM, kartu magnetik atau bahkan ditempel pada lembaran stiker. Dua perangkat NFC yang ditempelkan atau didekatkan dengan jarak kurang dari 20 cm akan saling berkomunikasi atau bertukar data, sehingga dapat dimanfaatkan untuk transaksi atau berbagai kepentingan lainnya. Cara ini mirip sekali dengan petugas cashier Carrefour yang menghitung belanja dengan menempelkan barang pada alat pembaca.
Saat ini NFC telah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, antara lain pembelian tiket transportasi publik, bayar parkir dan tol, bayar pulsa dan konten digital, belanja di toko, booking dan bayar hotel, membuka pintu kamar hotel, dan masih banyak lagi. Jenis transaksi tersebut tentu akan terus berkembang sesuai kepercayaan dan adopsi publik terhadap NFC.
Adopsi NFC Global
Sejak dikembangkan tahun 2008, NFC telah di adopsi secara global terutama di negara-negara maju. Sampai saat ini NFC telah diuji coba dan komersial pada lebih dari 200 proyek di 54 negara. Di Amerika, Eropa, Rusia dan Australia teknologi ini telah digunakan secara luas. Beberapa negara Timur Tengah juga sudah mencoba teknologi ini, antara lain Iran, Israel, Kuwait, Emirat Arab,dan Arab Saudi. Bahkan masayarkat Afrika pun sudah menikmati NFC, antara lain Kenya dan Afrika Selatan. Untuk kawasan Asia, NFC dimulai oleh negera maju seperti Hongkong, Jepang, Korea, Taiwan, China, bahkan India dan Sri Langka. Sedangkan kawasan Asia Tenggara dimulai oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philipina. Sayang tentunya, Indonesia belum muncul pada laporan internasional sebagai negara pengguna NFC.
Bekerja sama dengan Hotel Clarion Stockholm, TeliaSonera telah melakukan uji coba pemanfaatan NFC sebagai pengganti kunci kamar hotel. VeriFone menyiapkan 15.600 NFC Reader untuk operator taxi terbesar di Singapura. Bank of Montreal Kanada mengenalkan layanan pembayaran dengan NFC yang menggunakan stiker tertempel di sisi belakang smartphone. Beberapa Bank berskala internasional bahkan sudah melayani penggunaan NFC dengan dukungan PayPal dan Google Wallet. Bulan April nanti Korea Telecom (KT) dan NTT DoCoMo Jepang berencana meluncurkan roaming NFC di kedua negara. Dengan program roaming tersebut, layanan kupon dan pembayaran dengan NFC yang dimiliki KT akan dapat digunakan di Jepang, dan sebaliknya.
Banyak produsen smatphone telah memasang NFC pada produknya, antara lain. Blackberry (Bold 9790, 9900/9930, Curve 9350/9360/9370, 9380), Samsung (Galaxy Note, S II, S5230 NFC, S5260 NFC, Wave 578, M, Y, ), Google (Nexus S, Galaxy Nexus), Nokia (603, 700, 701, C7, N9), HTC (Incredible, Ruby/Amaze 4G), LG (Optimus LTE, Net, Vu, T530 Ego), Motorolla Droid Razr, dan tentu masih banyak lagi. Sayang tidak semua merk tersebut masuk Indonesia. Bagi penggemar iPhone, sementara harus kecewa, karena rumor menyebutkan Apple sampai saat ini tidak tertarik memasang NFC.
Adopsi NFC dipastikan akan terus meluas. Pada November 2011 GSMA mengumumkan bahwa 45 operator seluler besar dunia telah berkomitmen untuk adopsi NFC pada SIM-Card mereka. Diprediksi tahun ini NFC memasuki masa transisi, dari 'innovator' menuju 'early adaptor' atau dari 'trial' menuju 'komersial'. Frost & Sullivan bahkan memperkirakan pertumbuhan pembayaran NFC per tahun berkisar 118 persen, sehingga jumlah pembayaran pada tahun 2015 bakal mencapai € 111.19 miliar. Tahun ini jumlah ponsel NFC lebih dari 70 juta, dan pada tahun 2015 akan tembus 863 juta atau 53 persen dari total ponsel yang ada.
NFC di Indonesia
Indonesia boleh dibilang terlambat mengadopsi teknologi NFC. Sejauh ini Indonesia belum muncul di berbagai laporan internasional sebagai negara pengguna NFC. Maret tahun lalu, VP Channel Management Telkomsel sempat menyatakan ingin segera melakukan uji coba NFC. Selanjutnya pada September, perangkat NFC milik Telkomsel nampak terpasang di Circle-K Kalapa Gading. Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi Telkomsel terkait adopsi teknologi tersebut.
Meskipun operator belum menggelar NFC, beberapa pembuat aplikasi lokal sudah siap meramaikan kehadiran teknologi ini. Sebut saja seperti Menoo! Tap Tap dan Smash Mania yang siap mendukung NFC Nokia. InTouch juga telah siap menyediakan aplikasi NFC untuk pengguna Blackberry.
Meskipun relatif terlambat, banyak pihak optimis teknologi NFC bakal mendapat sambutan meriah di Indonesia. Paling tidak ada tiga alasan, jumlah kartu SIM negeri ini telah melebihi populasi penduduk, pengguna internet lebih dari 55 juta, jumlah penggila Blackberry yang luar biasa sementara RIM merupakan produsen yang aktif memasang NFC pada berbagai produknya.
Singapura berencana mengenalkan teknologi NFC pada pameran teknologi Cards & Payments Asia 2012 di Suntec. Acara akan digelar pada 25-27 April 2012 mendatang. Semoga ajang ini bisa membantu percepatan adopsi NFC di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar