Mau enjoy download video, musik, game? Dengan teknologi 4G LTE, download game serasa copy ke flashdisk.
Long Term Evolution (LTE) adalah standar untuk komunikasi wireless data berkecepatan tinggi untuk ponsel dan terminal data. Standar ini dikembangkan oleh 3GPP (3rd Generation Partnership Project), sebuah organisasi penerbit standar untuk teknologi GSM. Pada awalnya LTE dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan GSM / HSPA, namun pada perkembangannya LTE juga menjadi evolusi untuk jaringan CDMA. Dengan demikian, LTE dipercaya bakal menjadi standar jaringan seluler global yang pertama.
Implementasi LTE saat ini, yaitu release 8, sebenarnya belum memenuhi standar teknologi 4G, meskipun hampir semua operator menyatakan sebagai 4G. LTE release 10, biasa disebut LTE Advanced yang direncanakan mulai komersial tahun 2013, diharapkan benar-benar memenuhi standar IT-U sebagai teknologi ponsel generasi keempat atau 4G.
LTE dipercaya mampu mengirim data sampai kecepatan 100 - 300 Mbps untuk download dan 75 Mbps untuk upload. Jauh di atas kecepatan yang biasa kita nikmati saat ini berksiar 1-3 Mbps. Kecepatan ini bahkan lebih tinggi dari jaringan lokal perusahaan saat ini yang pada umumnya berkisar 100 Mbps. Dengan kemampuan ini, pengguna yang akses Youtube serasa nonton televisi, tanpa streaming. Bahkan untuk download game pun bisa secepat copy dari flashdisk!. Semua itu bisa dinikmati hanya dengan ponsel atau tablet, tidak harus menggunakan komputer dan kabel. Wow...
LTE memang menjanjikan pengalaman yang menarik, terutama bagi para penggila internet. Hal tersebut telah dibuktikan oleh survey yang dilaksanakan TeliaSonera pada beberapa bulan setelah menggelar LTE. TeliaSonera mengungkap hasil riset sebagai berikut. Sebanyak 26 persen pengguna lebih banyak bekerja secara mobile, 23 persen mengunggah file yang lebih besar dari sebelumnya dan 19 persen pengguna lebih sering menonton TV secara online / streaming.
Pengembangan LTE
Standar LTE release 8 ditetapkan pada Desember 2008, dilanjutkan release 9 terbit pada Desember 2009. Selanjutnya LTE dikomersialkan untuk pertama kalinya oleh TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. Sampai dengan saat ini LTE telah komersial pada 57 jaringan di 34 negara. Menurut lembaga riset Informa, akhir tahun 2012 LTE bakal digelar oleh lebih dari 100 jaringan komersial dengan estimasi pelanggan lebih dari 22 juta dan nilai Capex mencapai USD 9 miliar. Jumlah pelanggan akan naik sekitar 63 juta per tahun, sehingga mencapai 156 juta di akhir tahun 2014.
Layanan LTE telah dinikmati sebagian besar wilayah Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin dan Australia. Demikian juga beberapa negara maju di Asia seperti Jepang, Hongkong dan Korea Selatan. Untuk Asia Tenggara, Singapura merupakan yang terdepan. Malaysia telah melaksanakan tender kanal frekuensi pada 2011. Sedangkan Thailand merencanakan pilot project pada tahun ini, dan diharapkan bisa komersial pada tahun depan. Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia Menanti LTE
Awal tahun 2011 merupakan masa euforia LTE. Teknologi ini menjadi gunjingan di seantero dunia. Di kala itu, Pemerintah Indonesia memutuskan tidak akan buru-buru menggelar LTE. Teknologi tersebut akan mulai dikaji pada tahun 2012.
Sikap pemerintah saat itu dinilai tepat, karena beberapa alasan. Pertama, teknologi ini baru saja meluncur tahun 2010, sehingga harga infrastuktur maupun device-nya masih mahal. Kedua, Indonesia butuh waktu untuk belajar dari implementasi LTE di berbagai belahan dunia. Ketiga, memberi kesempatan terhadap pemanfaatan 3G, mengingat sejauh ini belum digunakan secara optimal. Keempat, indonesia masih kesulitan mengalokasikan spektrum frekuensi untuk LTE.
Namun demikian, komitmen pemerintah untuk mengkaji teknologi tersebut pada 2012 nampaknya bakal meleset. Hal ini disebabkan karena beberapa kenyataan berikut. Pertama, tahun ini pemerintah justru disibukkan oleh rencana tender dua blok tersisa kanal frekuensi 3G, yang direncanakan bulan Mei. Setelah proses tender, pemerintah akan menata ulang seluruh kanal 3G yang dimiliki operator, mengingat saat ini susunannya kurang efisien. Kedua, pemerintah juga masih punya pekerjaan rumah mengenai kanal frekuensi Wimax yang sudah dikantongi operator sejak tahun 2009 namun sampai saat ini belum dimanfaatkan sesuai komitmen. Ketiga, pemerintah belum memutuskan kanal frekuensi yang akan ditempati LTE.
Dari berbagai kenyataan tersebut, nampaknya kecepatan dan kenyamanan layanan LTE baru bisa dinikmati masyarakat Indonesia paling cepat tahun 2014.
Kesiapan Operator dan Device
Berbeda dengan pemerintah, kondisi operator jauh lebih siap untuk penggelaran LTE. Telkomsel, sebagai operator seluler terbesar telah mulai uji coba tahun 2010 lalu. Dan pada pertengahan 2011 Telkomsel telah menyatakan kesiapannya menyediakan layanan LTE. Melalui kerjasama dengan Huawei, Erricson, Nokia Siemens dan ZTE, Telkomsel sudah menyiapkan setidaknya 4.000-5.000 BTS untuk LTE.
Seperti halnya Telkomsel, XL juga telah melakukan uji coba pada tahun 2010 lalu. Awal tahun ini perusahaan induknya, Axiata menyatakan bahwa XL telah 4G Ready, sehingga kapan pun pemerintah menyalakan lampu hijau, BTS LTE milik XL bakal on. Sedangkan Indosat, meskipun uji coba relatif terlambat, pada Oktober 2011 lalu telah menyatakan siap untuk menyelenggarakan layanan 4G LTE.
Sampai dengan saat ini variasi device LTE memang masih terbatas, baik yang berbentuk modem atau pun ponsel. Device LTE baru dikeluarkan oleh pemasok besar seperti Samsung, Sony, HTC, LG, dan Nokia. Harganya pun hanya terjangkau oleh kalangan menengah. Sebut saja beberapa ponsel LTE antara lain: Samsung Galaxy S II HD LTE, Sony Xperia-ion LTE, HTC Raider LTE, LG Optimus Vu LTE, Nokia Lumia 900. Namun dengan jumlah pengguna yang melebihi 20 juta, dipastikan tahun 2012 bakal muncul banyak produsen yang menjual berbagai variasi ponsel LTE. Bahkan banyak analis memprediksi, pada tahun 2013 akan muncul ponsel LTE dengan harga terjangkau berkisar satu jutaan.
Jadi, jika anda pengagum LTE, harap bersabar. Karena, meskipun operator telah siap menggelar LTE, dan device pun mulai tersebar luas di pasaran, namun nampaknya pemerintah masih punya prioritas lain. Anda harus menunggu setidaknya dua tahun untuk bisa menikmati kecepatan LTE yang setara copy flashdisk!
Komentar
Posting Komentar