Pagi ini, selama perjalanan dari rumah ke kantor, sambil menikmati kemacetan di jalan tol, tiba-tiba pikiranku memikirkan ide bisnis yang fresh. Bakso delivery. Terinspirasi PHD (Pizza Hot Delivery), rasanya ide bakso delivery juga masuk akal.
Di daerah Pondok Gede sudah cukup banyak outlet bakso. Diantaranya adalah Baksa Cak Eko Malang, Bakso Gepeng, Bakso Atom, dan beberapa bakso non branded. Di Mall Pondok Gede lebih banyak lagi, yaitu Bakso Lapangan Tembak, dan banyak non branded. Ada beberapa outlet non branded yang rame sekali. Tapi setahu saya Bakso Cak Eko Malang dan Bakso Atom sudah tutup. Sepintas kedua outlet tersebut kurang laku.
Saya melihat makanan bakso memang menjadi kegemaran warga Pondok Gede. Kawasan pondok gede cukup padat, jadi delivery cukup hemat ongkos. Jalan di sepanjang jatiwaringin sering macet, jadi mungkin beberapa warga malas kalo mau keluar beli bakso. Sejauh ini belum ada yang menjual pengantaran bakso. Bisnis pengantaran sudah saya lakukan 5 tahun lalu, yaitu pengantaran voucher. Semua itu menjadi peluang untuk Bakso Delivery.
Tantangan yang perlu dipecahkan adalah:
1. Apakah saya mampu bikin bakso dengan rasa dan kualitas yang ok, disukai pasar. Menjadi tantangan untuk mencari koki bakso yang handal.
2. Apakah pasar tertarik makan bakso di rumah. Setahu saya makan bakso di warung merupakan bagian dari habit kongko (nongkrong) kalangan menengah bawah dan ABG. Saya belum melihat kebiasaan makan bakso di rumah. Berbeda dengan Pizza, di mana habit makan di rumah sudah lazim. Jika asumsi saya benar, berarti peluang Bakso Delivery sangat berat.
Tahapan yang bisa saya lakukan adalah mempelajari lebih dalam tentang (bersifat serial, berurutan) :
1. Habit makan bakso di rumah
2. Hitung berapa investasi dan kemungkinan returnnya
3. Cari koki bakso yang handal
4. Uji kualitas bakso, lakukan tes pasar, yakinkan betul bakso memang top, bersaing dengan bakso branded dan disukai
5. Untuk tahap pertama apakah harus buka outlet atau di rumah saja (terkait cost).
6. Konsep marketing dan promo
What's next? . . . .
Di daerah Pondok Gede sudah cukup banyak outlet bakso. Diantaranya adalah Baksa Cak Eko Malang, Bakso Gepeng, Bakso Atom, dan beberapa bakso non branded. Di Mall Pondok Gede lebih banyak lagi, yaitu Bakso Lapangan Tembak, dan banyak non branded. Ada beberapa outlet non branded yang rame sekali. Tapi setahu saya Bakso Cak Eko Malang dan Bakso Atom sudah tutup. Sepintas kedua outlet tersebut kurang laku.
Saya melihat makanan bakso memang menjadi kegemaran warga Pondok Gede. Kawasan pondok gede cukup padat, jadi delivery cukup hemat ongkos. Jalan di sepanjang jatiwaringin sering macet, jadi mungkin beberapa warga malas kalo mau keluar beli bakso. Sejauh ini belum ada yang menjual pengantaran bakso. Bisnis pengantaran sudah saya lakukan 5 tahun lalu, yaitu pengantaran voucher. Semua itu menjadi peluang untuk Bakso Delivery.
Tantangan yang perlu dipecahkan adalah:
1. Apakah saya mampu bikin bakso dengan rasa dan kualitas yang ok, disukai pasar. Menjadi tantangan untuk mencari koki bakso yang handal.
2. Apakah pasar tertarik makan bakso di rumah. Setahu saya makan bakso di warung merupakan bagian dari habit kongko (nongkrong) kalangan menengah bawah dan ABG. Saya belum melihat kebiasaan makan bakso di rumah. Berbeda dengan Pizza, di mana habit makan di rumah sudah lazim. Jika asumsi saya benar, berarti peluang Bakso Delivery sangat berat.
Tahapan yang bisa saya lakukan adalah mempelajari lebih dalam tentang (bersifat serial, berurutan) :
1. Habit makan bakso di rumah
2. Hitung berapa investasi dan kemungkinan returnnya
3. Cari koki bakso yang handal
4. Uji kualitas bakso, lakukan tes pasar, yakinkan betul bakso memang top, bersaing dengan bakso branded dan disukai
5. Untuk tahap pertama apakah harus buka outlet atau di rumah saja (terkait cost).
6. Konsep marketing dan promo
What's next? . . . .
Published with Blogger-droid v2.0.2
Komentar
Posting Komentar