Nampaknya penataan frekuensi memang harus dikelola lebih serius, sehingga migrasi-migrasi frekuensi dapat diminimalkan atau bahkan tidak ada, karena konsekuensi migrasi sangat berat.
Sebagai contoh, tahun 2008 lalu Flexi melakukan migrasi frekuensi dari 1900 Mhz ke 900 Mhz. Hal ini disebabkan karena Pemerintah menghendaki agar frekuensi CDMA standby di kisaran 800/900. Padahal sebelumnya Flexi telah mendapat ijin di 1900 khusus untuk Bandung Jakarta, dan 900 untuk kota lainnya. Biaya migrasi Flexi dikota Jakarta Bandung ditaksir lebih dari 50 miliar. Dan yang lebih penting lagi Flexi telah kehilangan waktu dan daya saing di dua area tersebut. Karenanya, diduga kekalahan Flexi dibanding Esia di area tersebut karena masalah frekuensi.
detikInet: Menilik Transparansi Penataan Frekuensi ala Kominfo:
http://m.detik.com/read/2011/08/09/142457/1699999/328/menilik-transparansi-penataan-frekuensi-ala-kominfo?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+detik%2FYXop+%28detikInet%29
Shared by Indonesia News for Android.
Komentar
Posting Komentar