Setelah sarapan pagi di hotel kami mulai naik bis menuju destinasi berikutnya, Daegu. Kota ini jaraknya cukup jauh, lokasinya di sisi selatan,i ditempuh lebih dari 4 jam perjalanan. Perjalanan kali ini boleh dikata membelah korea selatan dari sisi utara ke sisi bagian selatan.
Beberapa orang cukup jenuh dengan perjalanan ini, tapi bagi saya tidak. Saya tertarik dengan pemandangan di sepanjang jalan. Kanan kiri jalan didominasi bukit dan lahan kosong. Tanah Korea terbilang subur mirip dengan Indonesia. Jarang sekali kami mendapatkan perkampungan, jika pun ada areanya relatif kecil. Rest area terbilang cukup, namun tidak sebanyak rest area di jalur Jakarta - Bandung yang bisa ditemui setiap 15 menit.
Pemerintah Korea nampaknya punya komitmen melestarikan alam. Mereka tidak mau menghancurkan perbukitan meskipun hanya kecil. Setiap jalan yang melalui bukit selalu dibuat terowongan, hingga jumlahnya tak terhitung. Ada terowongan sepanjang 2 km, tapi ada juga yang hanya 50 meteran.
Sesampai di Daegu kami langsung menuju ke situs vihara terbesar. Situs ini biasa-biasa aja, jadi hanya 30 menit jeprat-jepret kami cabut.
Destinasi berikutnya adalah komplek perbelanjaan terbesar dan makan malam di sana. Selanjutnya rombongan menuju ke hotel GS di pinggiran kota Daegu.
Karena hanya semalam di Daegu, penasaran rasanya kalo gak naik subway. Kami berempat sepakat jalan2 naik subway. Tarif cukup murah, 1100 won bisa keliling seluruh kota. Cukup nyaman dan menyenangkan.
Karena jadwal subway hanya sampai jam 23.00 kami pulang untuk istirahat dan menunggu perjalanan esok hari.
Komentar
Posting Komentar