Jumat, 11 Februari ini Garuda mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode GIAA. Garuda melepas 6.3 miliar saham guna menyerap dana sebesar Rp. 4.751 triliun. Sebesar Rp. 3.3 triliun akan masuk kas Garuda dan sisanya masuk ke Bank Mandiri.
Yang menarik disimak adalah, ternyata saham Garuda tidak begitu menarik. Hanya sebanyak 52 persen saham yang dipesan terlebih dahulu, sehingga sisanya 48 persen terpaksa diambil oleh penjamin. Investor asing yang diprediksi bisa memesan 20 persen, ternyata hanya terealisasi 1.9 persen saja.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah, ketika Garuda melepas saham pada harga perdana Rp. 750 pada hari itu juga langsung turun menjadi Rp. 620.
Namun demikian Kementrian BUMN dan Manajemen Garuda yakin apa yang dialami Garuda semata-mata hanya fenomena temporer, karena kondisi global memang masih cenderung, sehingga mereka yakin dalam beberapa hari mendatang GIAA akan menguat signifikan.
Anda percaya terhadap statement Garuda? Terserah anda. Jika anda percaya, seperti saya, kini saatnya anda membeli dan menunggu waktunya terus menguat. Kita tunggu Senin besok untuk beli, ok?
Yang menarik disimak adalah, ternyata saham Garuda tidak begitu menarik. Hanya sebanyak 52 persen saham yang dipesan terlebih dahulu, sehingga sisanya 48 persen terpaksa diambil oleh penjamin. Investor asing yang diprediksi bisa memesan 20 persen, ternyata hanya terealisasi 1.9 persen saja.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah, ketika Garuda melepas saham pada harga perdana Rp. 750 pada hari itu juga langsung turun menjadi Rp. 620.
Namun demikian Kementrian BUMN dan Manajemen Garuda yakin apa yang dialami Garuda semata-mata hanya fenomena temporer, karena kondisi global memang masih cenderung, sehingga mereka yakin dalam beberapa hari mendatang GIAA akan menguat signifikan.
Anda percaya terhadap statement Garuda? Terserah anda. Jika anda percaya, seperti saya, kini saatnya anda membeli dan menunggu waktunya terus menguat. Kita tunggu Senin besok untuk beli, ok?
Komentar
Posting Komentar