Pada awal April lalu, Indosat menerbitkan laporan tahunan 2009 dengan capaian jumlah pelanggan sebanyak 33.130. Padahal laporan tahunan 2008 membukukan jumlah pelanggan sebanyak 36.510, berarti selama kurun 2009 capaian pelanggan negatif sebanyak 3.380. Kok bisa? Laporan ini memang terlihat aneh, setidaknya di Indonesia, karena sejauh ini tidak ada operator seluler yang melaporkan capaian pelanggan negatif. Kenapa negatif? Indosat melaporkan, mereka telah menghapus sejumlah pelanggan yang tidak produktif. Betulkah demikian, apa sebenarnya yang terjadi?
Berawal sekitar tahun 2006, dimana kompetisi seluler semakin panas, banyak cara dilakukan oleh operator agar dapat melaporkan capaian pelanggan sebanyak mungkin. Kenapa begitu? Setidaknya ada dua alasan. Pertama, dengan promosi jumlah pelanggan yang lebih banyak, operator berharap calon pelanggan baru lebih percaya dan tertarik, apalagi ada kecenderungan ke depan tarif on-net (tarif antar pelanggan pada operator yang sama) cenderung murah. Kedua, laporan tersebut juga bisa membuat pemegang saham tersenyum, hal ini tentu dibutuhkan, karena operator butuh dana besar untuk ekspansi BTS yang lebih banyak.
Karena ambisi, agar bisa melaporkan jumlah pelanggan yang lebih banyak, beberapa operator bahkan berani 'sedikit curang'. Caranya? Mereka menjual kartu perdana dengan harga di bawah modal, gratis, bahkan ada operator yang berani jual 'lebih murah dari gratis'. Maksudnya? Operator jual murah atau gratis kepada Dealer, dan jika kartu tersebut sudah diaktifkan, operator memberi insentif tambahan kepada Dealer dengan rupiah yang cukup besar, jauh melebihi harga jualnya. Lebih celaka lagi, ternyata kartu tersebut tidak hanya diaktifkan oleh pelanggan, tapi diaktifkan juga oleh Dealer secara masal. Setelah Dealer menerima insentif dari operator dan menikmati keuntungan, giliran Dealer menjual kartu yang sudah aktif tersebut dengan harga 'asal ada yang beli'. Tidak heran, jika kita sering melihat pedagang di Roxy, Ambasador, pasar sabang, blok M , jembatan busway, dan juga di kota-kota lain, menjual kartu perdana kondisi sudah aktif, tapi pulsa masih utuh dengan harga cuma 500 perak, 1000 perak!. Cara yang lain, mereka membukukan semua kartu terjual, meskipun kartu tersebut hanya sempat aktif tanpa pulsa sama sekali. Mereka juga tidak menghapus pelanggan yang sudah tidak aktif berbulan-bulan bahkan menaun. Jika hal ini dilakukan bertahun-tahun, tentu jumlah pelanggan fiktif tersebut terus meningkat, dan jumlahnya menjadi signifikan.
Langkah Indosat menghapus pelanggan fiktif tersebut harus kita sikapi dengan acungan jempol, karena Indosat telah menunjukkan keberanian dengan berkata jujur. Pasalnya, pelanggan fiktif tidak hanya nangkring di Indosat, beberapa operator masih tetap mengoleksi pelanggan fiktif tersebut. Ada operator yang secara berkala menghapus pelanggan fiktif, namun ada pula yang terus 'berbohong', entah sampai kapan mereka akan bertahan. Sejatinya langkah tersebut menimbulkan biaya tinggi bagi operator itu sendiri.
Belum selesai cerita tentang kejujuran Indosat atas langkah tersebut, tiba-tiba pada tanggal 7 Mei 2010 lalu, Indosat merelease berita di media, mereka telah meraih pelanggan sebanyak 6 juta selama kurun triwulan satu 2010, sehingga total pelanggan melonjak menjadi 39.1 juta. Betulkah? Tentu saja Indosat yang tahu, apakah informasi tersebut memang valid, atau hanya koreksi data, penyelarasan angka, atau hal lainnya.
Banyak pengamat menyampaikan outlook tentang potensi pelanggan baru seluler tahun 2010 maksimal 35 juta. Angka tersebut akan diperebutkan oleh semua operator. Dengan kondisi reguler, Telkomsel sebagai leader, tentu saja akan meraih capaian tertinggi, mungkin di atas 15 juta. Sedangkan Indosat, diperkirakan akan mengoleksi maksimal 8 juta pelanggan baru, selama setahun penuh. Dengan demikian outlook pelanggan Indosat di akhir tahun 2010 maksimal 41 juta. Capaian tahunan Indosat dalam lima tahun terakhir 2.193, 7.845, 11.960 dan terakhir -3.380. Jika kita lihat capaian XL selama triwulan satu 2010 hanya 1.2 jt. Melihat kondisi demikian, nampaknya capaian Indosat sebanyak 6 jt hanya di triwulan satu 2010 patut di pertanyakan. Jujurkah Indosat dengan angka tersebut?
Komentar
Posting Komentar